Rabu, 07 April 2010

PENGENALAN DAN PENGAMATAN MIKROBA DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP CAHAYA SERTA PEMBUATAN PREPARAT

A. TUJUAN PRAKTIKUM
· Dapat mengetahui alat-alat yang digunakan dalam mensterilisasi alat yang sudah digunakan.
· Dapat mengetahui macam-macam metode sterilisasi.
· Dapat mengetahui cara pemakaian alat sterilisasi.
· Dapat mengetahui macam-macam mikroskop.
· Dapat mengetahui cara menggunakan mikroskop cahaya.
· Dapat membuat preparat dengan baik dan benar.
· Mengetahui bentuk – bentuk preparat yang sudah dibuat.
B. ALAT dan BAHAN
§ Autoklaf
§ Oven (metode panas kering)
§ Mikroskop cahaya
§ Kaca objeck dan penutup
§ Kaca object yang sudah ada preparatnya
§ Kawat ose
§ Aquades dan alcohol

C. CARA KERJA
· Autoklaf
Siapkan air bersih secukupnya, autoklaf, alat yang akan disterilisasi
Masukan air ke dalam autoklaf sampai batas yang ditentukan
Masukan alatnya kemudian panaskan api
Kemudian tunggu sampai mendidih dan menguap mengeluarkan asap
Alat tersebut diangkat,biarkan hingga dingin,ambil alat yang sudah disterilisasi.
· Oven
Siapkan oven,alat yang akan disterilisasi
Sambungkan kabel oven ke listrik sambil mengatur suhu dan waktu
Kemudian alat dimasukkan ke oven tunggu hingga waktu berakhir
Lalu ambil alat tersebut.
· Pengamatan mikroorganisme
Siapkan mikroskop dan preparat yang sudah jadi,sambungkan kabel mikroskop pada listrik
Tekan menu ON pada mikroskop,lalu masukkan preparat pada meja mikroskop
Amatilah preparat tersebut.
· Pembuatan preparat pada jamur
Siapkan kaca object dan penutup, kawat ose, aquades, alcohol, dan jamur yang akan di preparat
Ambil kaca object dan kawat ose
Celupkan kawat ose ke aquabides, lalu letakan ke kaca object, ambil jamur yang akan dijadikan preparat dengan menggunakan kawat ose dan aduklah aquades dan jamur yang diletakkan di kaca object kemudian tutup.
D. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan terlampir.

E. KESIMPULAN
· Sterilisasi merupakan suatu cara untuk membunuh pertumbuhan semua mikroorganisme yang terdapat pada peralatan. Metode yang digunakan dalam sterilisasi adalah metode panas kering, panas basah, panas lembab, dan menggunakan api/Bunsen.
· Mikroskop alat yang digunakan untuk mengamati mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Terdapat dua jenis mikroskop yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop electron.
PEMBUaTAN MEDIUM SERTA
PENGAMATAN MIKROORGANISME DAN CACING

A. TUJUAN PRAKTIKUM
· Dapat mengetahui bentuk dan macam mikroorganisme cacing.
· Dapat mengetahui cara membuat medium.
· Dapat mengetahui pertumbuhan mikroorganisme yang dibuat.

B. ALAT dan BAHAN
· Kawat ose
· Alcohol
· Api Bunsen
· 2 cawan petri berisi Natrium agar (NA)
· 3 cawan petri berisi Saboure dextrose agar (SDA)
· Mikroskop dan preparat yang akan diamati
· 1 tabung reaksi berisikan mikroba jamur
· Gelas ukur

C. CARA KERJA
· Pembuatan medium
1. Siapkan alat yang akan dibutuhkan untuk pembuatan medium
2. Siapkan alcohol ke dalam gelas ukur kemudian masukan kawat ose ke dalaam gelas ukur tersebut
3. Cawan petri SDA/NA dibuka tutupnya letakkan ditempat yang kita inginkan untuk mendapatkan jamur atau bakteri selama 10 menit, setelah dibiarkan selama 10 menit tutup kembali cawan petri SDA/NA tersebut, setelah ditutup panaskan tepi-tepi atau pinggiran cawan petri, lalu letakakan dengan posisi terbalik agar uap air tidak menetes pada SDA/NA. kemudian tunggu hingga dingin, lalu seteleh dingin diplester atau isolasi dengan solasi lekat.

4. Metode yang digunakan :
Metode Tanam gores
Caranya :
- Bakar ujung jarum ose terlebih dahulu sampai panas
- Dinginkan jarum ose kemedia agar
- Lalu Ambil sedikit preparat jamur/bakteri menggunakan jarum ose yang telah didinginkan
- Bakar ujung tabung reaksi atau pinggiran cawan petri
- Lalu goreskan preparat jamur kemedia SDA agar dan Bakteri kemedia Na agar dengan goresan spiral berbentuk kotak.
- Lalu media ditutup kembali dan pinggiran media dibakar
- Letakkan media tersebut terbalik supaya uapnya tidak jatuh dan merusak media penanaman.
Metode Tanam tusuk
Caranya :
- ose kemedia agar
- Lalu ambil Bakar ujung jarum ose terlabih dahulu sampai panas
- Dinginkan jarum sedikit preparat jamur/bakteri menggunakan jarum ose yang telah didinginkan
- Bakar ujung tabung reaksi atau pinggiran cawan petri
- Lalu tusukkan preparat jamur kemedia SDA agar
- Lalu media ditutp kembali dan pinggiran media dibakar
- Letakkan media tersebut terbalik supaya uapnya tidak jatuh dan merusak media penanaman.
Metode tangkap
Caranya :
- Bakar pinggiran cawan petri
- Lalu buka tutup cawan petri selama ± 10 menit diruang Lab.
- Setelah 10 menit tutup kembali cawan petri
- Lalu bakar kembali pinggiran cawan petri Letakkan media tersebut terbalik supaya uapnya tidak jatuh dan merusak media penanaman

D. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan terlampir

E. KESIMPULAN
Medium merupakan tempat yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba dan pertumbuhannya sangat tergantung pada jenis medium dan kondisi lingkungannya. Ada 2 medium, yaitu :
- Medium SDA untuk jamur
- Medium NA untuk Bakteri
Teknik yang digunakan : metode tuang, metode gores, metode tusuk, metode tangkap.

PEWARNAAN GRAM

A. TUJUAN PRAKTIKUM
· Dapat membedakan bakteri positif dan bakteri negative
· Dapat membuat pewarnaan gram sendiri

B. ALAT dan BAHAN
· Pipet
· Jarum ose
· Kertas saring
· Object glass
· Penjepit kayu
· Alcohol 96%
· Aquades
· Kristal violet
· Safranin
· Lugol
· Sel bakteri
· Api Bunsen
· Sabun untuk mencuci kaca object
· Mikroskop untuk mengamati hasil

C. CARA KERJA
· Kaca object dicuci dengan sabun kemudian semprot dengan aquades dan disemprot lagi dengan alcohol keringkan menggunakan api
· Beri aquades dengan menggunakan kawat ose bulat sebanyak 2 x
· Kemudian beri bakteri dengan menggunakan kawat ose runcing kemudian diaduk rata tunggu hingga mongering
· Teteskan Kristal violet ke seluruh bakteri biarkan selama 3 menit bilas dengan aquades
· Kemudian teteskan lugol biarkan selama 1 menit, bilas dengan aquades dan keringkan dengan kertas saring, teteskan alcohol 96% selama 30 detik, bilas dengan aquades
· Beri safranin selama 30 detik, bilas dengan aquades, keringkan dengan kertas saring
· Panaskan kaca object di atas Bunsen tapi jangan terlalu dekat dengan apinya
· Amati hasilnya dengan mikroskop

D. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan terlampir

E. KESIMPULAN
Bahwa pewarnaan dilakukan untuk mengklasifikasikan bakteri positif atau negative.
Terdiri atas :
· Pewarnaan sederhana : dengan menggunakan satu macam zat pewarna
· Pewarnaan negative : hanya dengan mewarnai latar preparat, sel bakter tidak terwarnai
· Pewarnaan diferensial : dengan menggunakan beberapa zat warna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar